1. Madonna : $ 110 million
2. Celine Dion : $ 100 million
3. Beyonce Knowles : $ 87 million
4. Bruce Springsteen : $ 70 million
5. Kenny Chesney : $ 65 million
6. Rascal Flatts : $ 60 million
7. Coldplay : $ 60 million
8. AC/DC : $ 60 million
9. Eagles : $ 55 million
10. Toby Keith : $ 52 million
Music Forces
Jumat, 30 Desember 2011
Awal Mula musik Dangdut di Indonesia
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).
Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, trompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.
Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).
Bentuk bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B -A,
namun dalam aplikasi kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini:
Intro - A - A - Interlude - B (Reffrain) - A - Interlude - B (Reffrain) - A
Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama.
Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda (interlude). Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.
Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik (interlude). Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.
Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin.
Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.
Asal istilah
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India. Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India.[2] Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.Dari musik Melayu ke Dangdut
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya.Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).
Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, trompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.
Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).
Bangunan lagu
Meskipun lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja. Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.Bentuk bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B -A,
namun dalam aplikasi kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini:
Intro - A - A - Interlude - B (Reffrain) - A - Interlude - B (Reffrain) - A
Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama.
Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda (interlude). Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.
Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik (interlude). Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.
Interaksi dengan musik lain
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan memengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi dinamakan Rockdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin.
Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.
Musik Gamelan
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.[rujukan?]
Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.
Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.[rujukan?]
Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.
Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Sejarah Musik Keroncong
Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan.
Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya[1]. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
Alat-alat musik
Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa.
Pem-”pribumi”-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti :
Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).
Jenis keroncong
Musik keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku. Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut. Selain itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi.
Perkembangan keroncong masa kini
Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun 1661, dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong, sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir. Tonggak awal adalah pada tahun 1879 [3], di saat penemuan ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong).
Ketiga tahap tersebut adalah :
A. Masa stambul (1880-1920)
Sebenarnya Gambang Keromong yang lahir di Masa Keroncong Abadi 1920-1960 adalah cikal bakal Campursari yang lahir pada Masa Keroncong Modern.
C. Masa keroncong modern (1960-kini)
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah bapak Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah Bengawan Solo. Lantaran pengabdiannya itulah, oleh Gesang dijuluki “Buaya Keroncong” oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
Gesang menyebut irama keroncong pada MASA STAMBUL (1880-1920), yang berkembang di Jakarta (Tugu , Kemayoran, dan Gambir) sebagai Keroncong Cepat; sedangkan setelah ousat perkembangan pindah ke Solo (MASA KERONCONG ABADI: 1920-1960) iramanya menjadi lebih lambat.
Di sisi lain nama Anjar Any (Solo, pencipta Langgam Jawa lebih dari 2000 lagu yang meninggal tahun 2008) juga mempunyai andil dalam keroncong untuk Langgam Jawa beserta Waljinah (Solo), sedangkan R. Pirngadie (Jakarta) untuk Keroncong Beat, Manthous (Gunung Kidul, Yogyakarta) untuk Campursari dan Koes Plus (Solo/Jakarta) untuk Keroncong Rock, serta Didi Kempot (Ngawi) untuk Congdut.
Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya[1]. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
Alat-alat musik
Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa.
Pem-”pribumi”-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti :
- Sitar India
- Rebab
- Suling bambu
- Gendang, kenong, dan saron sebagai satu set gamelan
- Gong.
- Ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong – crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong).
- Ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F).
- Gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
- Biola (menggantikan Rebab).
- Flut (mengantikan Suling Bambu).
- Selo, betot menggantikan kendang.
- Kontrabas (menggantikan Gong)[2]
Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).
Jenis keroncong
Musik keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku. Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut. Selain itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi.
Perkembangan keroncong masa kini
Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun 1661, dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong, sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir. Tonggak awal adalah pada tahun 1879 [3], di saat penemuan ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong).
Ketiga tahap tersebut adalah :
A. Masa stambul (1880-1920)
- Stambul I
- Stambul II
- Stambul III
- Langgam Keroncong
- Stambul Keroncong
- Kroncong Asli
- Kadensa Keroncong
- Gambang Keromong
Sebenarnya Gambang Keromong yang lahir di Masa Keroncong Abadi 1920-1960 adalah cikal bakal Campursari yang lahir pada Masa Keroncong Modern.
C. Masa keroncong modern (1960-kini)
- Langgam Jawa
- Keroncong Beat
- Campur Sari
- Keroncong Koes Plus
- Keroncong Dangdut ( Cong – Dut )
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah bapak Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah Bengawan Solo. Lantaran pengabdiannya itulah, oleh Gesang dijuluki “Buaya Keroncong” oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.
Gesang menyebut irama keroncong pada MASA STAMBUL (1880-1920), yang berkembang di Jakarta (Tugu , Kemayoran, dan Gambir) sebagai Keroncong Cepat; sedangkan setelah ousat perkembangan pindah ke Solo (MASA KERONCONG ABADI: 1920-1960) iramanya menjadi lebih lambat.
Di sisi lain nama Anjar Any (Solo, pencipta Langgam Jawa lebih dari 2000 lagu yang meninggal tahun 2008) juga mempunyai andil dalam keroncong untuk Langgam Jawa beserta Waljinah (Solo), sedangkan R. Pirngadie (Jakarta) untuk Keroncong Beat, Manthous (Gunung Kidul, Yogyakarta) untuk Campursari dan Koes Plus (Solo/Jakarta) untuk Keroncong Rock, serta Didi Kempot (Ngawi) untuk Congdut.
Ternyata The Beatles terispirasi dari grup band Indonesia
TERNYATA! Pelopor musik Rock and Roll adalah BAND INDONESIA!!! band inilah yang meng-inspirasikan THE BEATLES!!! band ini datang sebelum masa-masa Rock and Roll… dan band ini adalah ORANG INDONESIA!!! Padahal jauh sebelum The Beatles terkenal dan saat beatles masih manggung di cafe2 dan bar kecil di jerman tielman brothers telah wara wiri di stasiun televisi Jerman,Perlu di catat menurut sejarah Paul Mc Cartney sering mendatangi show band-band Indorock di jerman dan dia sangat terinspirasi akan musik-musik band indorock
Ada beberapa fakta yang sangat mengejutkan dari band ini. Jauh sebelum publik rock terpesona dan berdecak kagum dengan permainan gila gitaris Jimi Hendrix pada tahun 1967, salah satu personil TheTielman Brothers, Andy Tielman, sang frontman telah memulai teknik tersebut pada tahun 1956 atau 11 tahun sebelum Jimi Hendrix bereksperimen dengan gitarnya. Gaya Andy dan teknik gitarnya sangat memukau. Gitar yang dipetik menggunakan gigi, kaki, jauh mendahului Jimi Hendrix.
Konon, Paul McCartney ternyata mengagumi band ini dan terinspirasi The Tielman Brothers sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960-an. Maklumlah, The Tielman Brothers telah membawakan lagu-lagu rock n roll jauh sebelum The Beatles muncul. Saat The Beatles manggung pertama kali di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan The Tielmans Brothers yang manggung menggunakan Hofner Violin bass. Dan saat itulah untuk yang pertamakalinya Paul melihat Bass Violin Hofner. Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus 10 strings. Fender sengaja mengirim representative-nya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans.
Dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar, mereka melahirkan Indorock yang bercirikan dominasi gitar yang dipadukan dengan musik Hawaii, country, dan Rock n Roll. Panggung tempat mereka bermain selalu dipenuhi aksi-aksi spektakuler di jamannya : style main gitar dengan meliuk ala Heavy Metal 80-an, aksi manggung liar ala Punk, main drum sambil berdiri ala Lars Ulrich Metallica, dan mbetot bas di bawah ala Korn.
Jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page, atau Ritchie Blackmore mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan, Andy Tielman telah memperkenalkan aksi akrobatik legendaris ini sejak tahun 1957 bersama The Tielman Brothers. Dedikasi dan inovasi Andy yang sangat berpengaruh bagi perkembangan budaya pop belanda membawa gelar The Godfather of Dutch Rock & Roll, The Uncrowned King of Indorock, dan penghargaan Order of the Orange-Nassau ke pangkuannya.
Ada beberapa fakta yang sangat mengejutkan dari band ini. Jauh sebelum publik rock terpesona dan berdecak kagum dengan permainan gila gitaris Jimi Hendrix pada tahun 1967, salah satu personil TheTielman Brothers, Andy Tielman, sang frontman telah memulai teknik tersebut pada tahun 1956 atau 11 tahun sebelum Jimi Hendrix bereksperimen dengan gitarnya. Gaya Andy dan teknik gitarnya sangat memukau. Gitar yang dipetik menggunakan gigi, kaki, jauh mendahului Jimi Hendrix.
Konon, Paul McCartney ternyata mengagumi band ini dan terinspirasi The Tielman Brothers sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960-an. Maklumlah, The Tielman Brothers telah membawakan lagu-lagu rock n roll jauh sebelum The Beatles muncul. Saat The Beatles manggung pertama kali di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan The Tielmans Brothers yang manggung menggunakan Hofner Violin bass. Dan saat itulah untuk yang pertamakalinya Paul melihat Bass Violin Hofner. Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus 10 strings. Fender sengaja mengirim representative-nya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans.
Dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar, mereka melahirkan Indorock yang bercirikan dominasi gitar yang dipadukan dengan musik Hawaii, country, dan Rock n Roll. Panggung tempat mereka bermain selalu dipenuhi aksi-aksi spektakuler di jamannya : style main gitar dengan meliuk ala Heavy Metal 80-an, aksi manggung liar ala Punk, main drum sambil berdiri ala Lars Ulrich Metallica, dan mbetot bas di bawah ala Korn.
Jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page, atau Ritchie Blackmore mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan, Andy Tielman telah memperkenalkan aksi akrobatik legendaris ini sejak tahun 1957 bersama The Tielman Brothers. Dedikasi dan inovasi Andy yang sangat berpengaruh bagi perkembangan budaya pop belanda membawa gelar The Godfather of Dutch Rock & Roll, The Uncrowned King of Indorock, dan penghargaan Order of the Orange-Nassau ke pangkuannya.
Sejarah Terbentuknya Cranbarries
The Cranberries The Cranberries adalah band rock alternatif Irlandia dari Limerick, Irlandia yang dibentuk pada 1989 dan meningkat menjadi popularitas mainstream di 90-an.
Band ini terdiri dari Dolores O'Riordan (vokal, keyboard, gitar), Noel Hogan (gitar, vokal, juga anggota band mono), Mike Hogan (bass, vokal), dan Fergal Lawler (drum, perkusi, juga anggota The Jaringan Rendah). Band ini melanjutkan hiatus pada tahun 2003, tetapi mereka kembali tur pada musim panas tahun 2009.
Menggabungkan membunyikan melodi pop indie-gitar pasca-Smiths dengan tekstur sonic mendayu-dayu, trans-merangsang akhir-akhir '80-an pop mimpi dan menambahkan warna celtic sedikit, The Cranberries menjadi salah satu kelompok lebih sukses untuk muncul dari pra- brit-pop Inggris indie adegan awal 90-an. Dipimpin oleh vokalis Dolores O'Riordan, yang keening, kuat suara adalah unsur yang paling khas dari suara kelompok, kelompok pada awalnya dibuat dampak kecil di Inggris.
Itu tidak sampai balada yang subur Linger menjadi hit Amerika pada tahun 1993 bahwa band massa juga mencapai sukses di Inggris Menyusul keberhasilan Linger, The Cranberries cepat menjadi bintang internasional, karena kedua 1993 album debut mereka, Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We?, nya 1994 tindak lanjut, No Need to Argue, terjual jutaan kopi dan menghasilkan hit single string. Pada saat album ketiga mereka, 1996 To the Faithful Departed, kelompok ini telah menambah gitar menyimpang untuk palet sonic dan berusaha untuk membuat lebih sosial musik signifikan, yang menghasilkan penurunan dalam kekayaan komersial band. Selama beberapa tahun berikutnya, band ini membatalkan tur besar dan rumor tentang perpisahan yang tersebar luas. Mereka merilis Bury The Hatchet untuk tinjauan yang beragam pada tahun 1999.
Pada tahun 2001, mereka merilis Wake Up And Smell The Coffee dapat sambutan hangat "The magic is back." Album debut di nomor 46 di tangga lagu AS.
Pada tahun 2004, The Cranberries mengumumkan mereka mengambil beberapa waktu untuk mengejar karir individu. Mereka memutuskan untuk menaruh album berikutnya ditahan. Setelah lebih dari belasan tahun tur tanpa henti dan promosi, yang melihat mereka clocking Facebook penjualan album lebih dari 43 juta dan bermain untuk ratusan ribu penggemar di seluruh dunia, band ini memutuskan sudah waktunya untuk istirahat.
Pada tahun 2006, lagu Linger muncul dalam film Klik.
Pada tahun 2007, Dolores O'Riordan merilis debut album solonya yang bernama: "Are You Listening?".
Foto dan informasi tambahan dapat b ditemukan di situs resmi mereka, www.Cranberries.com.
Pada tanggal 25 Agustus 2009 mengantisipasi rilis album solo kedua Dolores ', No Baggage, Dolores O'Riordan Cranberries mengumumkan bahwa akan bersatu kembali untuk tur Amerika Utara akan dimulai pada pertengahan November 2009 yang diikuti oleh tanggal di Eropa pada awal 2010. O'Riordan menunjukkan bahwa band akan bermain lagu-lagu dari album solo dan banyak The Cranberries hits klasik serta beberapa musik baru yang ditulis oleh kelompok bersama-sama.
Band ini terdiri dari Dolores O'Riordan (vokal, keyboard, gitar), Noel Hogan (gitar, vokal, juga anggota band mono), Mike Hogan (bass, vokal), dan Fergal Lawler (drum, perkusi, juga anggota The Jaringan Rendah). Band ini melanjutkan hiatus pada tahun 2003, tetapi mereka kembali tur pada musim panas tahun 2009.
Menggabungkan membunyikan melodi pop indie-gitar pasca-Smiths dengan tekstur sonic mendayu-dayu, trans-merangsang akhir-akhir '80-an pop mimpi dan menambahkan warna celtic sedikit, The Cranberries menjadi salah satu kelompok lebih sukses untuk muncul dari pra- brit-pop Inggris indie adegan awal 90-an. Dipimpin oleh vokalis Dolores O'Riordan, yang keening, kuat suara adalah unsur yang paling khas dari suara kelompok, kelompok pada awalnya dibuat dampak kecil di Inggris.
Itu tidak sampai balada yang subur Linger menjadi hit Amerika pada tahun 1993 bahwa band massa juga mencapai sukses di Inggris Menyusul keberhasilan Linger, The Cranberries cepat menjadi bintang internasional, karena kedua 1993 album debut mereka, Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We?, nya 1994 tindak lanjut, No Need to Argue, terjual jutaan kopi dan menghasilkan hit single string. Pada saat album ketiga mereka, 1996 To the Faithful Departed, kelompok ini telah menambah gitar menyimpang untuk palet sonic dan berusaha untuk membuat lebih sosial musik signifikan, yang menghasilkan penurunan dalam kekayaan komersial band. Selama beberapa tahun berikutnya, band ini membatalkan tur besar dan rumor tentang perpisahan yang tersebar luas. Mereka merilis Bury The Hatchet untuk tinjauan yang beragam pada tahun 1999.
Pada tahun 2001, mereka merilis Wake Up And Smell The Coffee dapat sambutan hangat "The magic is back." Album debut di nomor 46 di tangga lagu AS.
Pada tahun 2004, The Cranberries mengumumkan mereka mengambil beberapa waktu untuk mengejar karir individu. Mereka memutuskan untuk menaruh album berikutnya ditahan. Setelah lebih dari belasan tahun tur tanpa henti dan promosi, yang melihat mereka clocking Facebook penjualan album lebih dari 43 juta dan bermain untuk ratusan ribu penggemar di seluruh dunia, band ini memutuskan sudah waktunya untuk istirahat.
Pada tahun 2006, lagu Linger muncul dalam film Klik.
Pada tahun 2007, Dolores O'Riordan merilis debut album solonya yang bernama: "Are You Listening?".
Foto dan informasi tambahan dapat b ditemukan di situs resmi mereka, www.Cranberries.com.
Pada tanggal 25 Agustus 2009 mengantisipasi rilis album solo kedua Dolores ', No Baggage, Dolores O'Riordan Cranberries mengumumkan bahwa akan bersatu kembali untuk tur Amerika Utara akan dimulai pada pertengahan November 2009 yang diikuti oleh tanggal di Eropa pada awal 2010. O'Riordan menunjukkan bahwa band akan bermain lagu-lagu dari album solo dan banyak The Cranberries hits klasik serta beberapa musik baru yang ditulis oleh kelompok bersama-sama.
Sejarah Terbentuknya Guns n' Roses
Guns N Roses atau kadang kita biasa menyebut mereka dengan sebutan GNR.
Band ini telah menjual lebih dari 100 Juta Copy Album mereka diseluruh dunia.
mengawali karir dengan debut album pertama yang kurang populer. yaitu "Live ?!*@ Like a Suicide", yang release pada tahun 1986 dibawah label Uzi Suicide berisikan 4 Track dengan 3 Lagu Mereka serta satu lagu membawakan lagu dari Aerosmith. dan sebenarnya ALbum Live ini belum sepenuhnya dianggap, karena lagu - lagu yang terdapat dalam album ini sebenarnya adalah Demo LAgu,,
Namun hingga sekarang, justru ALbum tak sah ini yang banyak sekali dicari oleh para Kolektor musik, mengingat tak banyak copy albumnya, walaupun lagu - lagunya juga telah direkam ulang dalam album "GNR Lies"
Sejarah terbentuknya Guns n' Roses
Nama Guns N Roses sebenarnya adalah gabungan dari nama terakhir personel guns n Roses sendiri, yaitu AXL Roses sang Vokalis dan Tracii Guns sang Lead Guitars.
Axl dan Tracii merupakan anggota dari dua band yang berbeda.
sebelum membentuk Guns N Roses atau GNR, Axl merupakan Vokalis dari Band "Hollywood Rose", sedangkan Tracii adalah Lead Guitars dari band LA Guns.
Pada Awal tahun 1985, Axl rose mengajak rekannya di Hollywood Rose yaitu Izzy Stradlin (Gitar), sedangkan Tracii Guns mengajak rekannya di LA Guns yaitu Olei Beich (Bass), Rob Gardner (Drum).
Setelah mereka berkumpul, akhirnya terbentuklah sebuah nama band gabungan dari 2 Anggota Band Hollywood Rose dan LA GUns, terciptalah band baru yang mengusung lagu lagu HArd Rock dan Heavy Metal yaitu "Guns N Roses" dan biasa disingkat "GNR"
Bulan Maret 1985 GNR resmi tampil dipanggung.
Setelah mereka tampil dipanggung sekitar 2 atau 3 penampilan, ternyata dua personel mereka yaitu Olei Beich (bass) dan Tracii Guns (Lead Gitar) jarang datang untuk mengikuti latihan, hingga pada bulan Mei 1985 Olei Beich (bass) digantikan oleh Duff Mckagan (bass),
Sementara Tracii Guns (Lead Guitar) yang ikut menyumbang nama, juga dikeluarkan dari Grup oleh Axl Rose, dan digantikan oleh Slash (Lead Guitar).
Line Up baru GNR yang terdiri dari : Axl Rose (Vokal), Izzy Stradlin (Guitar), Slash (Lead Guitar), Duff McKagan (Bass), Dan Rob Gardner (Drum), memulai langkah baru mereka membawa GNR menjadi Grup Rock Terkenal sepanjang Masa.
Namun tak lama GNR memulai Langkah baru, sekitar Mei 1985, dan akan melakukan tur singkat dari Sacramento, California, hingga ke tempat kediaman Duff (Bass), Seatlle, WAshington, Drummer mereka Rob Gardner memilih mengundurkan diri tanpa alasan yang pasti.
Dengan kondisi ini Axl Rose sang Pemimpin bingung mencari pengganti Drummer mereka, akhirnya Slash (Lead Guitar) menawarkan memasukkan temannya yaitu Steven Adler (Drum) untuk menggantikan posisi yang tinggal Rob Gardner, Axl pun setuju.
Dan Tour pertama yang singkat itu berjalan dengan sangat baik,
sampai Slash pun berucap saat diwawancarai, "Perjalanan tur ke Seattle itu adalah benar - benar apa yang dinamakan sebuah permainan Band".
pada 16 Desember 1986 GNR mengeluarkan album Extended Play mereka yang bertajuk Live ?!*@ Like a Suicide yang digawangi label Uzi Suicide, dan hanya dibuat dalam 10.000 copy saja, 4 lagu tersebut, yaitu :
Boys Nice diambil dari Band Rose Tattoo's, Mama Kin diambil dari Band Aerosmith, Reckless Life lagu asli mereka, serta lagu terakhir yang ditulis oleh Axl rose bersama rekannya dulu saat masih di Hollywood Rose, Chris Weber, berjudul Move to The city.
lagu - lagu ini mereka bawakan saat malam Halloween pada tahun 1986, GNR tampil di UCLA Ackerman Ballroom sebagai band pembuka dari Thelonious Monster, The Dickies, dan Red Hot Chili Papers yang kala itu sebagai band utama.
namun GNR tampil begitu mengesankan.
hingga pada Tanggal 21 Juli 1987 akhirnya GNR mengeluarkan ALbum pertama mereka yang bertajuk "appetite for destruction, lagu - lagu yang terdapat dalam album pertama mereka bisa dibilang album terbaik sepanjang masa dalam dunia musik Hard Rock.
Meski telah terjadi transisi atau pergantian personel berkali - kali namun GNR hingga sekarang masih aktif dalam dunia musik, tercatat hinga tahun 2010 GNR telah mengeluarkan 5 Album Studio, 1 Album Live, 2 Album Compilation, dan 3 Album Extended Plays (EP).
dan hingga sekarang GNR hanya menyisakan 1 Personel Awal yaitu Axl Rose sebagai Vokalis dan di dampingi oleh personel lainnya yaitu Bumblefoot (Lead Guitar), DJ AShba (LEad Guitar), Richard Fortus (Rhtym Guitar), Tommy Stinson (Bass Guitar), Frank Ferrer (Drums), Dizzy Reed (Keyboard, Piano), dan Chris Pitman (keyboard dan programming).
Band ini telah menjual lebih dari 100 Juta Copy Album mereka diseluruh dunia.
mengawali karir dengan debut album pertama yang kurang populer. yaitu "Live ?!*@ Like a Suicide", yang release pada tahun 1986 dibawah label Uzi Suicide berisikan 4 Track dengan 3 Lagu Mereka serta satu lagu membawakan lagu dari Aerosmith. dan sebenarnya ALbum Live ini belum sepenuhnya dianggap, karena lagu - lagu yang terdapat dalam album ini sebenarnya adalah Demo LAgu,,
Namun hingga sekarang, justru ALbum tak sah ini yang banyak sekali dicari oleh para Kolektor musik, mengingat tak banyak copy albumnya, walaupun lagu - lagunya juga telah direkam ulang dalam album "GNR Lies"
Sejarah terbentuknya Guns n' Roses
Nama Guns N Roses sebenarnya adalah gabungan dari nama terakhir personel guns n Roses sendiri, yaitu AXL Roses sang Vokalis dan Tracii Guns sang Lead Guitars.
Axl dan Tracii merupakan anggota dari dua band yang berbeda.
sebelum membentuk Guns N Roses atau GNR, Axl merupakan Vokalis dari Band "Hollywood Rose", sedangkan Tracii adalah Lead Guitars dari band LA Guns.
Pada Awal tahun 1985, Axl rose mengajak rekannya di Hollywood Rose yaitu Izzy Stradlin (Gitar), sedangkan Tracii Guns mengajak rekannya di LA Guns yaitu Olei Beich (Bass), Rob Gardner (Drum).
Setelah mereka berkumpul, akhirnya terbentuklah sebuah nama band gabungan dari 2 Anggota Band Hollywood Rose dan LA GUns, terciptalah band baru yang mengusung lagu lagu HArd Rock dan Heavy Metal yaitu "Guns N Roses" dan biasa disingkat "GNR"
Bulan Maret 1985 GNR resmi tampil dipanggung.
Setelah mereka tampil dipanggung sekitar 2 atau 3 penampilan, ternyata dua personel mereka yaitu Olei Beich (bass) dan Tracii Guns (Lead Gitar) jarang datang untuk mengikuti latihan, hingga pada bulan Mei 1985 Olei Beich (bass) digantikan oleh Duff Mckagan (bass),
Sementara Tracii Guns (Lead Guitar) yang ikut menyumbang nama, juga dikeluarkan dari Grup oleh Axl Rose, dan digantikan oleh Slash (Lead Guitar).
Line Up baru GNR yang terdiri dari : Axl Rose (Vokal), Izzy Stradlin (Guitar), Slash (Lead Guitar), Duff McKagan (Bass), Dan Rob Gardner (Drum), memulai langkah baru mereka membawa GNR menjadi Grup Rock Terkenal sepanjang Masa.
Namun tak lama GNR memulai Langkah baru, sekitar Mei 1985, dan akan melakukan tur singkat dari Sacramento, California, hingga ke tempat kediaman Duff (Bass), Seatlle, WAshington, Drummer mereka Rob Gardner memilih mengundurkan diri tanpa alasan yang pasti.
Dengan kondisi ini Axl Rose sang Pemimpin bingung mencari pengganti Drummer mereka, akhirnya Slash (Lead Guitar) menawarkan memasukkan temannya yaitu Steven Adler (Drum) untuk menggantikan posisi yang tinggal Rob Gardner, Axl pun setuju.
Dan Tour pertama yang singkat itu berjalan dengan sangat baik,
sampai Slash pun berucap saat diwawancarai, "Perjalanan tur ke Seattle itu adalah benar - benar apa yang dinamakan sebuah permainan Band".
pada 16 Desember 1986 GNR mengeluarkan album Extended Play mereka yang bertajuk Live ?!*@ Like a Suicide yang digawangi label Uzi Suicide, dan hanya dibuat dalam 10.000 copy saja, 4 lagu tersebut, yaitu :
Boys Nice diambil dari Band Rose Tattoo's, Mama Kin diambil dari Band Aerosmith, Reckless Life lagu asli mereka, serta lagu terakhir yang ditulis oleh Axl rose bersama rekannya dulu saat masih di Hollywood Rose, Chris Weber, berjudul Move to The city.
lagu - lagu ini mereka bawakan saat malam Halloween pada tahun 1986, GNR tampil di UCLA Ackerman Ballroom sebagai band pembuka dari Thelonious Monster, The Dickies, dan Red Hot Chili Papers yang kala itu sebagai band utama.
namun GNR tampil begitu mengesankan.
hingga pada Tanggal 21 Juli 1987 akhirnya GNR mengeluarkan ALbum pertama mereka yang bertajuk "appetite for destruction, lagu - lagu yang terdapat dalam album pertama mereka bisa dibilang album terbaik sepanjang masa dalam dunia musik Hard Rock.
Meski telah terjadi transisi atau pergantian personel berkali - kali namun GNR hingga sekarang masih aktif dalam dunia musik, tercatat hinga tahun 2010 GNR telah mengeluarkan 5 Album Studio, 1 Album Live, 2 Album Compilation, dan 3 Album Extended Plays (EP).
dan hingga sekarang GNR hanya menyisakan 1 Personel Awal yaitu Axl Rose sebagai Vokalis dan di dampingi oleh personel lainnya yaitu Bumblefoot (Lead Guitar), DJ AShba (LEad Guitar), Richard Fortus (Rhtym Guitar), Tommy Stinson (Bass Guitar), Frank Ferrer (Drums), Dizzy Reed (Keyboard, Piano), dan Chris Pitman (keyboard dan programming).
Berikut Daftar Formasi yang pernah ada di GNR
Formasi Asli (Maret - Mei 1985)
1. Axl Rose - Vokal
2. Tracii Guns - Lead Guitar
3. Izzy Stradlin - Rhytm Guitar
4. Ole Beich - Bass
5. Rob Gardner - Drum
Formasi Classic 1 (Mei 1985 - Februari 1990)
1. Axl Rose - Vokal
2. Slash - Lead Guitar
3. Izzy Stradlin - Rhytm Guitar
4. Duff McKagan - Bass
5. Steven adler - Drum
Formasi Februari - Juli 1990
1. Axl Rose - Vokal
2. Slash - Lead Guitar
3. Izzy Stradlin - Rhytm Guitar
4. Duff McKagan - Bass
5. Steven adler - Drum
6. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
Formasi Classic 2 (Juli 1990 - November 1991)
1. Axl Rose - Vokal
2. Slash - Lead Guitar
3. Izzy Stradlin - Rhytm Guitar
4. Duff McKagan - Bass
5. Matt Sorum - Drum
6. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
Formasi Classic 3 (November 1991 - Juni 1994)
1. Axl Rose - Vokal
2. Slash - Lead Guitar
3. Gilby Clarke - Rhytm Guitar
4. Duff McKagan - Bass
5. Matt Sorum - Drum
6. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
Formasi Juni 1994 - OKtober 1994
1. Axl Rose - Vokal
2. Slash - Lead Guitar
3. Duff McKagan - Bass
4. Matt Sorum - Drum
5. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
Formasi OKtober 1994 - OKtober 1996
1. Axl Rose - Vokal
2. Slash - Lead Guitar
3. Duff McKagan - Bass
4. Matt Sorum - Drum
5. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
6. PAul TObias - Rhytm Guitar
Formasi OKtober 1996 - Januari 1997
1. Axl Rose - Vokal
2. Duff McKagan - Bass
3. Matt Sorum - Drum
4. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
5. PAul TObias - Rhytm Guitar
Formasi Januari 1997 - April 1997
1. Axl Rose - Vokal
2. Duff McKagan - Bass
3. Matt Sorum - Drum
4. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
5. PAul TObias - Rhytm Guitar
6. RObin Finck - LEad Guitar
Formasi April 1997 - Mei 1997
1. Axl Rose - Vokal
2. Duff McKagan - Bass
3. Chris Vrenna - Drum
4. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
5. PAul TObias - Rhytm Guitar
6. RObin Finck - LEad Guitar
Formasi Agustus 1997 - Maret 1998
1. Axl Rose - Vokal
2. Josh Freese - Drum
3. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
4. PAul TObias - Rhytm Guitar
5. RObin Finck - LEad Guitar
Formasi Maret 1998 - Mei 1998
1. Axl Rose - Vokal
2. Josh Freese - Drum
3. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
4. PAul TObias - Rhytm Guitar
5. RObin Finck - LEad Guitar 6. Tommy Stinson - Bass
Formasi Mei 1998 - Agustus 1999
1. Axl Rose - Vokal
2. Josh Freese - Drum
3. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
4. PAul TObias - Rhytm Guitar
5. RObin Finck - LEad Guitar 6. Tommy Stinson - Bass
7. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
Formasi Agustus 1999 - MAret 2000
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. PAul TObias - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
Formasi MAret 2000 - Oktober 2000
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. PAul TObias - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
6. Buckethead - LEad Guitar
Formasi Oktober 2000 - Juli 2002
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. PAul TObias - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
6. Buckethead - LEad Guitar
7. Robin Finck - Lead Guitar
8. Bryan "Brain" Mantia - Drum
Formasi Juli 2002 - Maret 2004
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. Richard Fortus - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
6. Buckethead - LEad Guitar
7. Robin Finck - Lead Guitar
8. Bryan "Brain" Mantia - Drum
Formasi Maret 2004 - Mei 2006
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. Richard Fortus - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
6. Robin Finck - Lead Guitar
7. Bryan "Brain" Mantia - Drum
Formasi Mei 2006 - Juni 2006
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. Richard Fortus - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
6. Robin Finck - Lead Guitar
7. Bryan "Brain" Mantia - Drum
8. Ron "Bumblefoot" Thal - Lead Guitar
Formasi Juni 2006 - April 2008
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. Richard Fortus - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
6. Robin Finck - Lead Guitar
7. Frank Ferrer - Drum
8. Ron "Bumblefoot" Thal - Lead Guitar
Formasi April 2008 - Februari 2009
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. Richard Fortus - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
6. Frank Ferrer - Drum
7. Ron "Bumblefoot" Thal - Lead Guitar
Formasi Februari 2009 - Sekarang
1. Axl Rose - Vokal
2. Dizzy Reed - Piano, Keyboard
3. Richard Fortus - Rhytm Guitar
4. Tommy Stinson - Bass
5. Chriss Pitman -Keyboard, Pemrograman
6. Frank Ferrer - Drum
7. Ron "Bumblefoot" Thal - Lead Guitar
8. DJ Ashba - Lead Guitar
Langganan:
Postingan (Atom)